PCNU Kab. Bateng gelar edukasi cegah paham radikalisme, intoleran dan terorisme di kalangan generasi muda

Avatar
banner 120x600

Kab.Bateng (Pewartainvestigasi.com ) Pada hari Selasa tanggal 16 Mei 2023 Pukul 19.30 Wib bertempat di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Manba’ul Huda Matta Jl. Rawa Bangun RT. 002 RW. 005 Kel Sungai Selan Kab. Bateng, Ketua PCNU Kab. Bateng melakukan inisiasi kegiatan positif dalam rangka memberi edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pencegahan paham radikalisme, intoleran dan terorisme di kalangan generasi muda.

Adapun yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain KH. Maftuh Ali – Ketua PCNU Kab. Bateng, Ust. Muhammad selaku Guru MDTA Manba’ul Huda Matta, Bpk. Imran – Perwakilan Wali Murid MDTA Manba’ul Huda Matta, serta Siswa MDTA Manba’ul Huda Matta dan Remaja Masjid wilayah Kec. Sungaiselan sebanyak 30 Orang.

Kegiatan yang mengusung tema penguatan, pencegahan, penanggulangan penyebaran paham radikalisme, intoleran dan terorisme di kalangan generasi muda / kaum milenial, dilaksanakan karena masifnya narasi-narasi di Medsos yang mendoktrin anak muda tentang keyakinan bahwa harus ada perubahan sosial atau politik yang besar atau ekstrem di Indonesia termasuk pendoktrinan tentang jihad.

Generasi muda/kaum milenial memang menjadi sasaran dari kelompok radikal karena memiliki masa yang panjang untuk dipersiapkan sebagai kader. Generasi muda menjadi target kelompok radikal untuk mendukung agenda utama mereka yakni mengganti ideologi negara melalui kekerasan.

Kondisi seperti ini jika dibiarkan akan dapat menelurkan bibit-bibit baru kelompok radikal yang tidak menerima keberadaan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

BACA JUGA:   Calon DPRD Dari PKS Provinsi Lampung, Berasal dari Kotabumi

Adapun faktor yang menguatkan peran NU dalam mencegah radikalisme adalah nilai-nilai Ahlisunnah Wal Jamaah, khazanah tradisi budaya warga Nahdliyyin, peran ulama NU dalam menyampaikan perdamaian antara nilai keagamaan dengan kebangsaan, lembaga pendidikan pesantren, sekolah formal berbasis NU, tasawuf dan thoriqoh.

Nahdatul Ulama (NU) merupakan organisasi yang didirikan untuk bertujuan mengembangkan ajaran-ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah dan melindunginya dari kaum pembaru dan modern.

Adapun materi yang disampaikan KH. Maftuh Ali dalam kegiatan penguatan, pencegahan, penanggulangan penyebaran paham radikalisme, intoleran dan terorisme di kalangan generasi muda / kaum milenial sebagai berikut :

a. Kegiatan ini perdana / pertama yang dilakukan oleh PCNU Kab. Bateng dan syukur alhamdulillah 2 hari ini saya mengikuti kegiatan Halal Bihalal Bersama Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) Prov. Kep. Babel hari Senin dengan PJ. Gubernur, tadi pagi dengan Kapolda Kep. Babel.

b. Penyampaian Kapolda Kep. Babel pada kegiatan Halal Bihalal Bersama Keluarga Besar Nahdatul Ulama (NU) Prov Kep. Babel sebagai berikut :

1). Kapolda siap membantu kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan oleh Nahdatul Ulama (NU) baik di provinsi maupun di wilayah.

2). Kapolda punya Program Polisi RW, jadi di tingkat RW ada Polisi sesuai tempat tinggal Polisi tersebut, dengan begitu masyarakat dapat langsung berkoordinasi dengan Polisi RW terkait permasalahan yang sering terjadi.

BACA JUGA:   Jum’at Curhat, Polres Way Kanan Sambangi Guru SMPN 1 Umpu Semenguk

c. Menurut Kapolda permasalahan yang utama di Babel ini adalah masalah Narkoba dan penyalahgunaan narkoba sudah menyasar ke seluruh kalangan baik tua, muda, perempuan dan remaja, jika tidak kita cegah dengan cepat kita akan kehilangan generasi penerus bangsa.

d. Terkait penanggulangan radikalisme, terorisme dan intoleran kami siap kolaborasi dengan Polda Kep. Babel dalam upaya pencegahan.

e. NU mengajarkan Hubbul Wathon Minal Iman, Jargon Pertahankan NKRI, jadi ulama-ulama NU itu tidak diragukan lagi tentang kecintaanya terhadap NKRI.

f. Sesuai tema kita malam ini penguatan, pencegahan, penanggulangan penyebaran paham radikalisme, intoleran dan terorisme di kalangan generasi muda / kaum milenial sangat bagus dikarenakan yang mudah terpapar dengan paham-paham radikal adalah generasi muda, karena penyebaran paham radikalisme ini sebagian besar berasal dari media sosial.

g. Dan saya sampaikan kepada anak-anak muda yang hadir pada malam ini jangan mudah terprovokasi terhadap narasi-narasi di Medsos yang ingin memecah belah anak bangsa, contoh di YouTube ustadz-ustadz yang keningnya hitam, jenggot panjang yang sering menyalahkan/mengkafirkan kelompok lain yang berseberangan dengan pemahaman mereka.

h. Ada salah satu santri saya, terus melanjutkan pendidikan ke salah satu Ponpes Tahfidz yang tidak bisa saya sebutkan namanya, setelah hafal beberapa juz Alquran sudah bisa memvonis bahwa tahlilan, dll sesat menyesatkan. Artinya di rumah-rumah Tahfidz sudah disusupi kelompok Wahabi dan kelompok Khawarij.

BACA JUGA:   Penyidik Polres Way kanan Panggil Saksi Dugaan Fitnah Dan Pengancaman

i. Untuk itu pesan saya kepada wali murid jika ingin memasukan anaknya ke Ponpes atau rumah-rumah Tahfidz harus konsultasi dengan saya, jangan sampai anak-anak ini natinya salah dalam belajar agama.

j. Untuk itu kita harus paham apa artinya Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyah.

k. Ukhuwah Islamiyah adalah gambaran tentang hubungan antara orang-orang Islam sebagai satu persaudaraan, dimana antara yang satu dengan yang lain seakan akan berada dalam satu ikatan jadi Ukhuwah Islamiyah itu pondoasi kerukunan umat beragama. Namun lebih dari itu, ukhuwah wathaniyah adalah sebuah komitmen persaudaraan antar seluruh masyarakat yang terdiri dari bermacam-macam agama, suku, bahasa dan budaya.

l. Kedepan kami akan terus melakukan sosialisasi terhadap permasalahan ini, sasaran bukan hanya anak-anak madrasah tetapi kami akan melibatkan anak-anak Ansor dan anak-anak milenial.

m. Nanti permasalahan ini bukan hanya kita adakan di madrasah tetapi akan kita sosialisasikan di pesantren-pesantren khususnya di wilayah Kab. Bangka Tengah. (Suin Kasiati)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *