Kab.Agam, (PewartaInvestigasi)
Perusahaan yang bergerak pada perkebunan coklat yang alih komoditi ke perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 1500 hektar dan yang dapat dimanfaatkan hanya 600 hektar dengan jumlah karyawan mencapai 108 termasuk pemanen.
Estate Manager PT.Inang Sari, Kresno Dwipojono menerangkan bahwa perusahaan ini mempunyai 3 HGU, yaitu HGU 1,HGU 6 dan HGU 7 yang terletak di Sitalang Kecamatan IV Nagari yang hanya dapat dimanfaatkan seluas 25 hektar dari 650 hektar.
Untuk HGU nomor 1 memang telah habis masa berlaku izinnya sejak tahun 2018 dan sudah kita urus melalui pemerintah daerah Kabupaten Agam dan perkebunan Propinsi Sumatra Barat, namun hingga kini belum juga dikeluarkan izinnya. ” kami dari pihak perusahaan secara prosedur sudah memasukan surat ke Pemkab dan sering pula menanyakan dan langsung menjumpai, tapi jawabannya masih dalam proses,” ungkap Kresno, ketika wawancara dengan awak media, pada Selasa 31/10/2023 di kantor PT.Inang Sari, Nagari Manggopoh,Kecamatan Lubuk Basung,Kabupaten Agam,Propinsi Sumatra Barat.
Dari 500 hektar lahan yang dapat dimanfaatkan setelah diukur dua kali ulang oleh pihak Dinas Kehutanan, terang Kresno hanya terdapat 440 hektar. Dan tentunya kita berharap apa yang telah ditetapkan dalam pengukuran luas lahan ini mencapai titik terang sekaligus juga penutup. Artinya, perusahaan, Pemerintah daerah dan masyarakat sudah mengetahui luas lahan yang diperuntukan perusahaan.
Menyinggung tentang pembagian penjualan hasil buah dari perusahaan untuk ninik mamak, kata Kresno sudah sama disepakati sesuai dengan peraturan perusahaan dan undang- undang hanya 20 persen.
Disamping itu, perusahaan Inang Sari juga memberikan 10 hektar lahan kepada Pemkab Agam yang dipergunakan untuk pembangunan Gedung SMA Cendikia. Sedangkan untuk Nagari Manggopoh mendapat luas lahan 15 hektar yang juga akan diperuntukan untuk pembangunan pasar dan fasilitas lainnya.
Terkait bantuan sosial kemasyarakatan sekitar, Kresno mengatakan, perusahaan secara aktif memberikan bantuan baik berupa bahan maupun dana untuk melanjutkan pendidikan, kesehatan, sembako maupun Kepada mesjid dan mushalla.
Artinya, bagaimana perusahaan Inang Sari yang keberadaannya ditengah masyarakat dapat memberikan nilai tambah secara nyata bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. ( Nnl ).
